Nama saya adalah Aan Kurniawan, saya
anak pertama dari 2 bersaudara. Saya lahir pada 26 Desember 1995 di
Tasikmalaya, Jawa Barat. Kebetulan Ibu dan Bapak saya berasalah dari daerah
yang berbeda, Ibu saya berasal dari daerah Jawa Barat (sunda) yaitu Tasikmalaya
dan Bapak saya berasal dari Jawa Tengah (jawa) yaitu Purworejo. Saya memiliki
seorang saudara perempuan (adik) bernama Hana Sabrina Fauziah, lahir di
Tasikmalaya pada 26 Juli 1999. Sekarang dia duduk di kelas II SMK di SMK N 5
Kota Bekasi jurusan Rekaya Perangkat Lunak (RPL).
Saya lahir dalam keluarga yang menganut
agama Islam dan bisa dibilang keluarga yang sangat kuat Islam nya. Sejak kecil
saya sudah dibiasakan untuk selalu taat dalam beribadah dan menjalankan
kewajiban saya sebagai muslim dimana saja. Masih teringat jelas dalam ingatan
saya pada saya berumur 4 tahun saya sudah diajarkan untuk mengaji sampai
menangis karena tidak cepat paham.
Saya mulai masuk ke dunia pendidikan
pada saat saya berumur 4 tahun. Pada saat itu saya sudah dimasukan kedalam
kelompok belajar anak usia dini atau yang
lebih dikenal sekarang adalah PAUD. Disana saya diajarkan untuk dapat
menulis dan membaca, konsep yang diterapkan dalam PAUD adalah belajar sambil
bermain sehingga anak-anak yang masih dalam usia yang dini tidak cepat bosan
dan dapat bermain bersama teman-teman serta dapat melatih anak supaya dapat
berkomunikasi dengan orang lain.
Selama 1 tahun saya mendapat pendidikan
di PAUD, selanjutnya saya melanjutkan di Taman Kanak-kanak (TK). Ya bisa
dibilang selama saya menempuh pendidikan berada pada usia yang normal sesuai
dengan tingkatan pendidikan walaupun saya lahir di tahun 1995 tetapi posisiya berada
di akhir tahun. Pada masa-masa ini adalah menurut saya masa yang paling
menyenangkan dalam hidup saya dan sulit untuk dapat dilupakan.
Pada masa Taman Kanak-kanak (TK) banyak
sekali teman dan dapat tertawa lepas tanpa harus memikirkan banyak sekali
masalah seperti sekarang. Pada saat TK banyak yang bilang dan guru bilang saya
adalah satu-satunya siswa yang paling cepa sekali dalam menerima pelajaran yang
disampaikan oleh guru-guru disana. Selain itu, saya juga dibilang adalah siswa
yang paling mandiri dianatara siswa-siswa yang lain di TK tersebut pada
angkatan masa itu. Kebetulan pada saat itu saya sudah dilepas untuk berangkat
kesekolah sendiri tanpa diantarkan dan tanpa dijemput. Pada saat TK saya hanya
diantarkan dan dijemput sehari pada saat awal masuk TK, selanjutnya berangkat
dan pulang sendiri.
Kebetulan jarak dari rumah ke TK tidak
terlalu jauh dan masih terjangkau hanya dengan berjalan kaki, hanya berbeda 5
gang dari rumah. Tetapi pada saat itu saya sempat merasa iri dengan teman-teman
saya yang selalu diantarkan dan dijemput. Sampai pada waktu itu saya meminta
untuk diantarkan dan dijemput, akan tetapi dikarenakan Bapak saya sibuk bekerja
dan ibu saya juga sibuk mengurus adik saya dirumah, saya tetap sampai akhir
saya menempuh pendidikan di TK tesebut saya tetap berngkat sendiri dan pulang
pun juga sendiri.
Di masa itu banyak yang bialng adalah
anak yang pendiam dan tidak banyak bicara jika tidak ditanya terlebih dahulu.
Padahal saya berfikir pendiam dari mana perasaan biasa-biasa saja seperti
anak-anak yang lain. Pada masa ini waktu yang paling tidak saya suka adalah
sesuai solat isya, karena pada waktu tersebut saya sempat berfikir adalah
waktu-waktu yang amat pedih. Mengapa saya bisa bilang seperti itu ? Ya, apalagi
kalau bukan semua isi tas saya dan buku saya diperiksa oleh ibu saya serta
diajarkan belajar tentang menghitung, membaca, dan menulis.
Mungkin sebagian besar berfikir mengapa
dibilang waktu yang amat pedih ? Kan enak diajarkan belajar oleh seorang ibu.
Karena ibu saya mendidik saya bisa dibilang ya cukup keras dalam mengajarkan
apa yang saya sebutkan tadi, apalagi kalau sudah masalah agama. Akan tetapi
hasilnya memang sangat manis, setiap hari saya masuk kelas saya selalu dibilang
orang yang paling tahu segalanya dan teringat panggilan dari salah satu guru TK
yang kebetulan wali kelas saya pada saat itu, beliau memanggil saya dengan
sebutan “Genius Boy”.
Pada saat itu saya hanya bingung karena
tidak mengerti apa itu “Genius Boy”, sehingga saya hanya bisa tertawa dan
berfikir mungkin hanya salah satu nama yang ada dalam film animasi. Sampai
pernah pada waktu itu saya dipanggil ke kantor oleh kepala sekolah dan
ditanya-tanya mengapa saya bisa sekali cepat sekali menangkap pelajaran yang
guru sampaikan. Tidak hanya ditanya, diruangan tersebut saya di tes kemampuan
saya dengan hitung-hitungan dasar, membaca, dan menulis (mendikte). Dan
hasilnya memang terbukti kalau saya memang bisa, itu berkat ibu saya yang
setiap malam sehabis isya diajarkan dengan didikan yang bagi saya cukup keras
sampai nangis-nangis saat itu.
Pada akhirnya saat saat kelulusan di TK
tersebut secara khusus orang tua saya diminta untuk hadir dalam acara
perpisahan tersebut dan diceritakan semuanya tentang saya selama saya belajar
di TK tersebut dan Ibu saya sempat tidak percaya dengan hal itu. Sampai
akhirnya saya dipilih sebagai siswa dengan lulusan terbaik di TK tersebut.
Setelah saya lulus TK, saya melanjutkan
pendidikan saya di SDN Pejuang V Kota Bekasi. Mulai dari sini lah kesibukan
saya tercipta sampai sekarang, pada masa-masa ini adalah masa dimana saya
memulai pertemanan dengan banyak orang. Saya memiliki banyak sekali teman di
sekolah ini dan sampai sekarang masih bisa tetap kumpul-kumpul bersama,
tentunya dengan pembicaraan yang sudah tidak seperti dahulu saat kita SD.
Prestasi saya pada saat SD bisa dibilang
tidak terlalu stabil setiap tahunnya, terkadang naik dan terkadang
sangat-sangat down. Pada saat saya
duduk di kelas I, saya mulai banyak mengatahui hal-hal yang sebelumnya saya
tidak tahu. Dan lagi-lagi pada saat itu saya sudah mulai terkenal dengan ke sok
tahuan yang saya miliki. Banyak guru-guru di SD tersebut yang mulai
membicarakan kepintaran saya, padahal jika difikir-fikir kan masih kelas I
masih panjang perjalanan saya di SD tersebut.
Pada waktu itu saya pernah mengikuti
calestung atau tes IQ, keikutsertaan saya dengan tes ini tidak lain karena saya
dipilih oleh guru-guru dengan alasan ke sok tahuan saya yang mungkin terlalu
over. Selain itu, dikarenakan juga kecepatan saya dalam menghitung dan menjawab
pertanyaan yang ditanyakan oleh guru-guru saya.
Sampai pada akhirnya saya naik ke kelas
II, saya dipindah kan ke kelas yang katanya kelas khusus bagi orang-orang yang
pintar dengan perbedaan fasilitas yang cukup mencolok dan pastinya tugas yang
cukup banyak. Di kelas II ini bisa dibilang jadwal saya amat sangat padat
sekali untuk anak se usia saya pada waktu itu. Dalam satu minggu full hampir
tidak ada waktu untuk berkumpul sama keluarga disiang hari dikarenakan harus
mengikuti les disana sini. Tetapi aneh nya saya tidak mengeluh akan aktivitas
saya yang seperti itu, beda sama sekarang dengan aktivitas yang cukup padat
banyak hal yang terlalu saya keluhkan.
Ya mungkin pemikiran saya yang dulu
berbeda dengan pemikiran saya yang sekarang sehingga kalau sekarang terasa
sekali jika memliki jadwal yang sangat padat sehingga hampir tidak punya waktu
luang untuk istirahat dan berkumpul bersama keluarga meskipun weekend day. Pada saat itu meskipun aktivitas sepadat apapun masih terasa
senang dan bebas tanpa kepikiran apapun.
Pada saat saya masih SD dulu saya
termasuk siswa yang aktif dan mengikuti segala kegiatan apapun yang diadakan
oleh sekolah. Saya adalah salah satu anggota Pramuka disekolah saya. Saya berhasil
terpilih menjadi Pasukan Inti dikarenakan kedisiplinan saya terhadap waktu.
Selain menjadi salah satu anggota
Pramuka, saya juga turut aktif dalam kegiatan olahraga yang diadakan oleh
sekolah. Saya juga ikut menjadi tim volly dan tim sepak bola di sekolah
tersebut. Saya dan teman satu tim saya sempat berhasil menjadi juara dalam
turnamnet volly yang diadakan antar sekolah sekecamatan Medan Satria. Saat itu
adalah saat menyenangkan dan merasa bangga karena dapat mengharumkan nama
sekolah lewat prestasi dalam bidang olahraga.
Ada hal yang membuat saya lebih bangga,
yaitu pada saat saya mengikuti Perkemahan Sabtu Minggu di Bumi Perkemahan Gor
Kota Bekasi. Pada saat ada banyak sekali anggita Pramuka dari beberapa sekolah
se Kota Bekasi. Waktu itu saya berhasil mendapatkan juara untuk kategori Pasukan
Baris Berbaris dan menghafal Dasa Dharma Pramuka. Selain itu, Pasukan Pramuka
yang saya pimpin juga berhasil mendapatkan posisi pada saat ikut lomba Pramuka
3 Provinsi yaitu Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Sungguh bangga nya k=saya
dan pasukan saya pada waktu itu, ingin sekali rasanya bisa kumpul-kumpul lagi
sama kawan-kawan yang sudah ikut berjuang bersama dulu.
Selanjutnya setelah saya lulus SD saya
melanjutkan sekolah di SMPN 21 Kota Bekasi. Pada saat itu saya terpaksa harus
mengubur harapan untuk bersekolah di SMP favorit saya yaitu di SMP 5 Kota
Bekasi dikarenakan saya pindah rumah dan mencari sekolah terdekat dari rumah. Saat
membosankan pada awal saya masuk sekolah di sekolah tersebut, karena saya
adalah satu-satunya siswa yang tidak memiliki teman dari sekolah asal saya. Dari
sekian banyak siswa yang diterima disekolah itu hanya saya yang berasal dari
SDN Pejuang V Bekasi.
Seiring berjalan nya waktu, saya mulai
memiliki banyak teman dan ada satu teman saya yang sampai sekarang masih
berkomunikasi dan masih dekat dan sering main kerumah. Dia memang sudah
dianggap seperti saudara sendiri, setiap ada masalah pasti selalu bercerita dan
sharing tentang masalah apapun. Di sekolah ini juga saya aktif dalam kegiatan
rohani dan olahraga. Saya tidak hanya teraut dalam satu kegiatan, mengapa ?
Karena saya mau melakukan suatu hal yang baru yang menurut saya itu berguna
buat saya dan buat orang lain.
Di SMP saya berhasil menyumbangkan
prestasi dari ekstrakulikuler yang saya ikuti, yaitu marawis. Saya berhasil
menjadi juara dalam lomba marawis se Kota Bekasi. Dan saya juga aktif dalam
ekskul Fitsal disekolah saya. Mungkin saya tidak terlalu menceritakan banyak
kehidupan saya pada saat saya SMP karena kurang menarik untuk diceritakan.
Alhamdulillah saya lulus dengan hasil yang memuaskan dari SMP ini.
Menginjak SMK saya bersekolah di SMK N 5
Kota Bekasi. Meskpiun saya bersekolah selalu satu kawasan dengan sekolah saya
yang sebelumnya, tapi saya selalu tidak mempermasalahkan hal itu. Ada sesuatu
hal yang aneh pada saat saya mendaftar disekolah ini, pada awal saya mendaftar
jurusan yang saya ambil pertama kali adalah Elektronika Industri. Mengapa saya
milih itu ? Ya ada beberapa alasan saya memilih jurusan tersebut. Pertama,
tuntutan dari Bapak saya yang mengharusnkan saya memilih jurusan tersebut. Kedua,
saya berfikir bahwa jurusan tersebut tidak memerlukan biaya yang besar
dibanding 2 jurusan lainnya yaitu Rekayasa Perangkat Lunak dan Kimia Analis. Ketiga,
karena jurusan ini sesuai dengan kemampuan otak saya yang tidak terlalu high seperti dahulu.
Tapi apa boleh dibuat, pada saat saya
menerima hasil test dan diterima diesolah tersebut saya malah masuk dalam
jurusan Rekayasa Perangkat Lunak (RPL) dan yang tidak disangka berada dalam
posisi 10 besar. Rasa kecewa bercampur senang pun saya rasakan, sehingga saya
bingung dan bertanya-tanya mengapa saya bisa masuk dalam jurusan ini yang perlu
membutuhkan sebuah Laptop dalam belajar sehari-hari, butuh ketelitian dalam
setiap praktik nya, dan segala hal yang sulit-sulit pada saat itu saya
memikirnya.
Sering berjalan nya waktu, saya lama
kelamaan bisa mengikuti pelajaran pada jurusan tersebut. Dan sampai sekarang
ilmu yang saya dapati dari praktik bisa dapat saya aplikasikan didalam
pekerjaan saya dan kegiatan belajar saya sebagai mahasiswa. Teringat pada saat
saya duduk dikelas XI (II SMK), pada saat itu kelas saya terpilih menjadi kelas
yang harus pertama keluar untuk menjalani PRAKERIN (Praktek Kerja Industri/PKL).
Saya sendiri merasakan PKL di 2 tempat,
yaitu di Dinas Pendidikan yang ditempatkan di unit-unit Sekolah Dasar yang pada
saat itu saya ditempatkan di SDN Kaliabang Tengah VIII dan PKL saya yang kedua
di salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidan automotive yang bisa dibilang bunafit yaitu di PT Bakrie Tosanjaya
yang sekarang berganti nama menjadi PT Bakrie Autoparts. Alhamdulillah, tidak
seperti teman-teman saya yang lain mendaapat PKL diperusahaan tapi tidak sesuai
dengan jurusan nya, saya PKL dibagian IT dan langsung diberi jabatan sebagai
Junior IT Software di PT Bakrie Autoparts.
Pada saat saya PKL saya berhasil
menghasilkan sebuah program keuangan dengan menggunaka MS.Access. dari program
tersebut saya berhasil mendapatkan nilai terbaik dan berhasil menyelesaikan
sidang saya sebagai syarat kelulusan
dengan menjadi kan program tersebut sebgai bahan pembelajaran bagi teman-teman
saya.
Setelah saya lulus dari sekolah itu,
tujuan saya adalah untuk dapat melanjutkan ke Universitas Negeri yang saya
inginkan yaitu Universitas Diponegoro Semarang. Tapi lagi-lagi keinginan saya
itu tidak terkabulkan karena saya dipanggil oleh salah satu anak perusahaan
Astra International yang bergerak dibidang automotive
khususnya Stamping Body Plant, yang sedang membutuhkan karyawan untuk
ditempatkan dibagian Procurement dan Import Departement. Ternyata sekolah saya
yang menunjuk saya untuk dapat bekerja di perusahaan tersebut. Sampai sekarang
saya masih bekerja di perusahaan tersebut, perusahaan tersebut adalah PT Inti
Pantja Press Industri. Akan saya ceritakan sedikit tentang perusahaan dan
pekerjaan saya di perusahaan tersebut. PT Inti Pantja Press Industri adalah
salah satu perusahaan yang bergerak dibidang Automotive yaitu Stamping Body mobil dan truck yang bernaung
dibawah naungan Astra International. PT Inti Pantja Press Industri tergabung
dalam Asmo 3 (Astra Motor 3) yang didalamnya terdapat perusahaan automotive
besar lainnya seperti, PT Astra Daihatsu Motor, PT Isuzu Astra International
Motor, PT Tjahaja Sakti Motor (BMW).
Di perusahaan tersebut saya ditempati di
Departement Procurement dan Import untuk seksi Purchasing. Tugas purchasing
adalah membelikan dan mendatangkan barang yang dibutuhkan oleh user yang sudah
membuat permintaan sebelumnya. Banyak sekali ilmu-ilmu baru yang saya dapatkan
dari pekerjaan saya ini dan saya bisa menggabungkan serta menerpakan ilmu yang
saya dapat dari sekolah dengan pekerjaan yang saya jalani.
Inti dari pengalaman hidup yang saya
ceritakan diatas adalah jangan pernah beranggapan sesuatu hal yang kita anggap
tidak enak dan membuat bossan kita akan membuat kita buruk dimasa yang akan
datang, tetapi malah membuat itu berguna dan menjadi kebiasaan yang baik hingga
sekarang. Apa yang kalian tanam adalah apa yang kalian nikamti nanti nya pada
saat apa yang kalian tanam itu tumbuh, apakah yang kalian tanam itu bergua bagi
diri anda dan orang lain, atau tidak berguna sama sekali ?
Mulai dari sekarang ayo, jangan
meremhkan sesuatu ha yang kecil. Sekecil apapun hal yang kita lakukan akan
menjadi sesuatu hal yang lebih besar jika kita mau tekun dan memiliki kemauan
untuk membuat hal baik itu menjadi besar dan dapat berguna bagi kita serta
orang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar